MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MANUSIA
Oleh Kelompok III :
Karlos Tempo
Asni Araroh
I Made A Wirantika
Suhartin Bandu
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2012
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan sukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menolong
hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas PSIKOLOGI PENDIDIKAN yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari beberapa sumber. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan Yesus Kristus
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang
“PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MANUSIA”.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
|
DAFTAR ISI
I.
KATA PENGANTAR
II.
DAFTAR ISI
III.
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
B.
IDENTIFIKASI MASALAH ( LATAR
BELAKANG )
C.
BATASAN MASALAH
IV.
BAB II PEMBAHASAN
A.
PEMGERTIAN PERTUBUMUHAN DAN PERKEMBANGAN
B.
ASPEK – ASPEK PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
C.
PERISTIWA PERTUMBUHAN PRIBADI MANUSIA
D.
FASE – FASE PERKEMBANGAN
E.
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
F.
KEMATANGAN DAN BELAJAR DALAM PROSES
PERKEMBANGAN
G.
FUNGSI KEMATANGAN DAN BELAJAR DALAM
PROSES PERKEMBANGAN
H.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
V.
BAB III PENUTUP
v
KESIMPULAN
v
DARTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Studi tentang perkembangan
dan pertumbuhan manusia merupakan usaha yang terus berlangsung dan berkembang. Seiring
dengan perkembangannya, studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia
telah menjadi sebuah disiplin ilmu dengan tujuan untuk memahami lebih
dalam tentang apa dan bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan manusia
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Sampai dengan saat ini
kajian mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia telah banyak menunjukkan
manfaat yang signifikan. Dan salah satu manfaat dari berkembangnya disiplin
ilmu tentang perkembangan manusia ini adalah pendidikan. Dan jika kita
berbicara pendidikan tentunya unsur yang mutlak ada ialah manusia itu sendiri.
Nah, dalam hal ini kajian ataupun teori-teori mengenai perkembangan dan
pertumbuhan manusia sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan ialah
usaha sadar orang dewasa / pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan dan
perkembangan anak kearah kedewasaan.
Definisi pendidikan diatas
mengisyaratkan bahwa agar setiap pendidik baik orang tua maupun guru memahami
benar hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat membimbing atau
mengarahkan mereka kearah kedewasaan yang diharapkan.
B.
IDENTIFIKASI
MASALAH (LATAR BELAKANG)
Perkembangan dan pertumbuhan manusia mulai dari proses pembuahan sampai dengan masa tua.
Perkembangan dan pertumbuhan manusia mulai dari proses pembuahan sampai dengan masa tua.
C.
BATASAN MASALAH
Untuk
memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada
masalah :
1.
Pengertian, perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
2.
Aspek – aspek pertumbuhan dan perkembangan
3.
Fase – fase pertumbuahn dan perkembangan
4.
Tugas – tugas perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemgertian Pertubumuhan Dan Perkembangan
Perkembangan pribadi manusia menurut psikologi
berlangsung sejak terjadinya konsepsi sampai mati, yaitu individu senantiasa
mengalami perubahan – perubahan atau perkembangan.
Perkembangan yang dimaksut diatas adalah merupakan
istilah dalam pengertian umum yang diartikan sebagai :“serangkaian perubahan
dalam susunan yang berlangsung secara teratur, progrisif, jalin – menjalin dan
terarah kepada kematangan atau kedewasaan“.
Kebanyakan para ahli psikologi cenderung membedakan
pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Istilah pertumbuhan diartikan
sebagai “perubahan – perubahan yang bersifat kuantitatif yang menyangkut aspek
fisik jasmaniah,”seperti perubahan – perubahan yang terjadi pada organ - organ
dan struktur organ fisik sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar
dan semakin tinggi badannya.
Istilah perkembangan secara khusus
diartikan sebagai “perubahan – perubahan yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental – psikologis manusia, ”seperti
halnya perubahan – perubahan yang berkaitan dengan aspek pengatahuan,
kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan dan sebagainya,
sehingga dangan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah banyak
pengatahuan dan kemampuannya juga semakin baik sifat sosialnya, moral,
keyakinan agama dan sebagainya.
B. Aspek – Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan fisik yang terjadi pada diri si anak
adalah menyangkut semua organ dan struktur organnya, seperti : organ fisik
dalam misalnya jantung, paru-paru, otak dan sebagainya semuanya mengalami
perubahan – perubahan secara kuantitatif yaitu semakin besar, semakin banyak,
semakin lengkap strukturnya, sehingga si anak tinggi badannya dan
pertumbuhannya selesai apabila semua organ fisiknya mencapai kematangan,
sehingga anak mencapai kedewasaan fisik.
Adapun perkembangan mental psikologis yang terjadi pada
diri si anak adalah mencakup semua aspek mental psikologis anak baik segi
pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, sifat sosial, moral, agama, sikap,
reaksi dan aspek – aspek mental psikologis lainnya yang semuanya itu melalui
proses perkembangan akan mengalami perubahan secara kuantitatif dan kualitatif
sehingga si anak bukan saja semakin banyak pengatahuan dan kemampuannya, tetapi
juga semakin baik kualitas pengatahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
Dengan proses pertumbuhan fisik dan perkembanga mental
psikologis yang diperoleh anak secara maksimal dapat diharapkan si anak akan
tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa yang baik dan berkualitas sebagaimana
yang diharapkan dirinya sendiri, juga oleh orang tua dan masyarakatnya.
Guna mewujudkan hasil perkembangan yang sangat
diharapkan itu tidak ada cara lain kecuali dengan mengefektifkan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab para pendidik (orang tua dan guru) dalam membimbing
dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak baik dirumah, di luar rumah
maupun di sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh bimbingan dan pendidikan
yang baik itu adalah hak si anak dari pendidiknya.
C.
Peristiwa Pertumbuhan Pribadi Manusia
Peristiwa
pertumbuhan pribadi manusia bertolak dari pristiwa awal herediter. Manusia
berbentuk dari materil yang lemah. Materil yang dimaksud adalah materil genetis.
Pertumbuhan genetis pada manusia tidak jauh berbeda dengan genetis padahewan, karena keduanya merupakan organisme. Setiap
organisme tubmuh dari keadaan sederhana dengan satu sel tunggal menjadi banyak
sel dan banyak sel dan membentuk organisme
yang bersusunan sangat komplek.
v Hukum – hukum yang mengatur Pertumbuhan
a. Pertumbuhan
adalah kuantitatif serta kualitatif
Pertumbuhan
mencakup dua aspek perubahan, yaitu perubahan kuantitatif dan perubahan
kualitatif. Perubahan kuantitatif mencakup division dan perbanyakan kromosom
sel – sel penambahan jumlah seperti gigi, rambut, dan pembesaran
materil jasmaniah. Perubahan struktur fisiologi dapat menyebabkan adanya
perubahan emosional, ini menumbuhkan perangai pribadi manusia. Deferensiasi
struktur dan akumulasi pengalaman menghasilkan reaksi – reaksi emosional
yang lebih kompleks. Perubahan fungsi - fungsi fsikologis seperti otak dan
sistem syaraf menghasilkan pertumbuhan kapasitas intelektual atau kecakapan
untuk melakukan sesuatu.
b. Pertumbuhan
merupakan suatu proses yang berkesinabungan dan teratur
Pertumbuhan
merupakan proses yang berkesinabungan, mulai dari keadaan sederhana sampai
dengan keadaan kompleks. Kesinabungan pertumbuhan ini pada manusia dapat kita
renungkan, bagaimana bayi yang lemah tergantung, tidak berkecakapan
secara berangsur – angsur dapat menjadi orang yang kuat, berdiri sendiri dan
berkecakapan dalam menghadapi ujian hidup.
c. Tempo
pertumbuhan adalah tidak sama
Urutan
atau sequence pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang
konstan. Disamping itu, indicator – indicator kematangan
tidak muncul dalam saat – saat yang teratur. Ada saat – saat
dimana pertumbuhan berlangsung cepat, ada pula saat – saat dimana
pertumbuhan berlangsung lambat.
d. Taraf
perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda – beda
Tidak
semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa dan kapasitas intelekual
berkembang dengan taraf yang sama dalam waktu yang sama. Sebagai contoh, orang
tua sering khawatir berhubung anak – anaknya yang berumur satu tahun dapat
menyebut beberapa kata, sedangkan tiga atau empat bulan berikutnya jarang
sekali menyebutkan kata – kata baru, bahkan beberapa kata yang pernah dikuasai
menjadi terlupakan. Perkembangan bahasa anak tidak sama cepat dengan
perkembangan fungsi jasmani.
D.
Fase
– Fase Perkembangan
Untuk
memeudahkan kita dalam memahami tahapan perkembangan tersebut Elizabeth Hurlock
secara lengkap telah membagi fase perkembangan manusia dalam sepuluh fase/masa
perkembangan,yaitu:
a. Masa
Sebelum Lahir ( Pranatal ) Selama 280 Hari
b. Masa
Bayi Baru Lahir ( New Born ) 0,0-2 Minggu
c. Masa
Bayi ( Babyhood ) 2 Minggu – 2,0 Tahun
d. Masa
Kanak-Kanak Awal ( Early Childhood ) 2,0 – 6,0
e. Masa
Kanak-Kanak Akhir ( Later Childhood ) 6,0 – 12,0
f. Masa
Puber ( Puberty ) 11,0/12,0 – 15,0/16,0
g. Masa
Remaja ( Adolescence ) 15,0/16,0 – 21,0
h. Masa
Dewasa Awal ( Early Adulthood ) 21,0 – 40,0
i.
Masa Dewasa Madya ( Middle
Adulthood ) 40,0 – 60,0
j.
Masa Usia Lanjut ( Later
Adulthood ) 60,0 - ….
Dari
pembagian fase perkembangan diatas berarti bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan anak itu berlangsung sejak masa pranatal sampai anak selesai masa
remajanya.
1.
Masa
Sebelum Lahir ( Pranatal )
Masa
pranatal ini berlangsung dari sejak terjadinya konsepsi atau vertilasi sampai
bayi lahir kira-kira lamanya 9 bulan 10 hari atau 280 hari.
2.
Masa
Bayi Baru Lahir ( New Born )
Masa
ini dimulai sejak lahir sampai bayi beruur kira-kira 15 hari. Masa ini
merupakan masa pemberhentian (plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan
/ perkembangan. Masa ini dikenal juga dengan masa “resting age” yaitu masa
istrahat guna menyesuaikan diri dengan keadaan baru di dunia ini.
3.
Masa
Bayi ( Babyhood )
Masa
ini berlangsung dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Ciri-ciri masa ini
adalah :
a) Masa
bayi merupakan masa dasar yaitu masa-masa pembentukan dasar-dasar
kehidupan yang sesungguhnya pada masa ini banyak pola perilaku, sikap dan pola
ekspresi emosi terbentuk.
b) Bayi
berkembang pesat baik fisik maupun psikologisnya sehingga penampilan dan
kemampuannya pada masa ini banyak mengalami perubahan.
4.
Masa
Kanak-Kanak Awal ( Early Childhood )
Masa
kanak-kanak awal ini berlangsung dari umur 2,0 sampai 6,0 tahun. Masa ini
sering di sebut usia sulit/problematis karena memelihara/mendidik mereka sulit.
Masa ini juga disebut sebagai usia main karena sebagian besar hidup anak
waktunya dihabiskan untuk bermain.
5.
Masa
Kanak-Kanak Akhir ( Later Childhood )
Masa
kanak-kanak akhir atau disebut juga masa anak sekolah ini berlangsung
dari umur 6 tahun sampai 12 tahun.
6.
Masa
Puber ( Puberty )
Masa
puber merupakan periode tumpang tindih karena mencakup akhir masa kanak – kanak
dan awal masa remaja, yaitu dari umur 12,0 atau 13,0 sampai umur 16,0 atau
17,0. Pada masa ini ditandai dengan gejala-gejala bahwa anak itu sudah mencapai
baligh, yaitu haid pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak
laki-laki.
7.
Masa
Remaja ( Adolescence )
Masa
remaja ini berlangsung dari umur 15,0 atau 16,0 sampai umur 21,0 atau
berlangsung dari saat individu matang secara seksual sampai mencapai usia
matang menurut hukum. Masa remaja ini dibagi di bagi dua bagian yaitu masa
remaja awal yang berlangsung hingga umur 17 tahun dan kedua, masa remaja akhir
yang berlangsug hingga mencapai usia kematangan resmi secara hukum yaitu 21
tahun.
8.
Masa
Dewasa Dan Tua
Masa
berlangsung sejak umur 21 tahun sampai lebih dari 60. Perubahan fisik yang
menyebabkan seseorang berkurang harapan hidupnya disebut proses menjadi tua
(Monks, Knoers, Haditono, 1982). Kedewasaan seseorang memang tidak bisa diukur
dengan usia, namun secara umum masa dewasa dimulai saat berakhirnya masa remaja
akhir. Hal itu biasanya ditandai dengan berakhirnya konflik – konflik dan
gejolak masa remaja.
E.
Tugas-Tugas
Perkembangan
Tugas
perkembangan ialah tugas yang harus diselesaikan individu pada setiap fase atu
periode kehidupan tertentu. Apabila ia berhasil mencapainya maka ia akan
berbahagia, tetapi sebaliknya apabila ia gagal akan kecewa dan dicela
oleh orang tua dan masyarakatnya serta proses selanjutnya akan mengalami
kesulitan.
a) Masa
bayi dan anak kecil
Ø Belajar
berjalan
Ø Belajar
makan makanan padat
Ø belajar
berbicara
Ø dsb.
b) Masa
anak sekolah
Ø Belajar
ketangkasan fisik untuk bermain
Ø Belajar
bergaul dengan orang lain
Ø Mengembangkan
kemampuan kecakapan membaca,menulis, dan berhitung
Ø Dsb.
c) Masa
remaja
Ø Menerima
keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
Ø Menerima
peran sosial jenis kelamin sebagai pria atau wanita
Ø Persiapan
mandiri secara ekonomi
Ø Dsb.
d) Masa
dewasa dan tua
Ø
F.
Kematangan
Dan Belajar Dalam Proses Perkembangan
Kematangan
yang dimaksud adalah kematangan potensi fisik dan potensi mental psikologis
yang telah dicapai dalam tahap pertumbuhan atau perkembangan.
Adapun
pengertian belajar yang dimaksud dalam kaitannya dengan proses perkembangan itu
adalah perubahan yang terjadi melalui latihan atau usaha dengan belajar itulah
anak memiliki kemampuan, pengetahuan dan sebagainya. Dengan kata lain,
semua aspek perkembangan yang diperoleh si anak itu terjadi karena belajar,
tanpa belajar anak tidak mungkin tahu apa – apa dan tidak akan bisa apa-apa.
G.
Fungsi
Kematangan Dan Belajar Dalam Proses Perkembangan
Dalam
proses pertumbuhan kearah tercapainya kematangan/kedewasaan fisik dan mental
psikologis,kematangan merupakan faktor penyebab, yang berarti kedewasaan fisik
seorang anak sangat tergantung pada waktunya matang saja atau 17 tahun ke atas
dan kematangan intelektual juga emosi.
Dalam
hal ini belajar akan berfungsi sebagai penentu sebab terjadinya perkembangan.
Tanpa melalui belajar potensi mental psikologis anak tidak mungkin akan dapat
dikembangkan. Atau dengan kata lain tanpa belajar manusia tidak akan dapat
bertingkah laku seperti manusia. Dan perkembangan pribadi manusia itu merupakan
hasil perpaduan unsur kematangan dan belajar.
H.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor
yang berasal dari luar diri siswa (eksternal)terdiri dari faktor
lingkungan dan faktor instrumental; sedang faktor yang berasal dari dalam diri
siswa (internal)adalah berupa faktor fisiologis dan faktor
psikologis pada diri siswa.
ü Faktor
– faktor lingkungan
Faktor lingkungan siswa
ini dapat dibagi menjadi dua bagian faktor:
1) Faktor
lingkungan alam/non sosial mencakup keadaan suhu, kelembapan udara,tempat,dll
2) Faktor
lingkungan sosial mencakup kehidupan dalam masyarakat
ü Faktor
– faktor Instrumental
Faktor instrumrntal ini
terdiri dari sarana/pra sarana belajar mengajar seperti gedung sekolah,media
pelajaran,materi pelajaran,dll
ü Faktor-faktor
kondisi internal siswa
Faktor – faktor kondisi
siswa terdiri dua bagian,yakni:
o
Faktor kondisi fisiologis mencakup
kondisi kesehatan dan kebugaran fisik
o
Faktor psikologis mencakup minat, bakat,
intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif sperti ingatan dan
berpikir.
BAB
III
PENUTUP

i.
Kebanyakan para ahli psikologi cenderung
membedakan pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Istilah pertumbuhan diartikan
sebagai “perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif yang menyangkut aspek
fisik jasmaniah.
ii.
Istilah perkembangan secara
khusus diartikan sebagai “perubahan – perubahan yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental-psikologis manusia.
iii.
Fase-Fase Perkembangan:










iv.
Tugas perkembangan ialah tugas yang harus
diselesaikan individu pada setiap fase atu periode kehidupan tertentu. Apabila
ia berhasil mencapainya maka ia akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila ia
gagal akan kecewa dan dicela oleh orang tua dan masyarakatnya serta
proses selanjutnya akan mengalami kesulitan.
v.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Belajar : Faktor – faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) terdiri
dari faktor lingkungan dan faktor instrumental; sedang faktor yang
berasal dari dalam diri siswa (internal) adalah berupa faktor
fisiologis dan faktor psikologis pada diri siswa.
DAFTAR
PUSTAKA



Tidak ada komentar:
Posting Komentar